DEPAN Berita » Karir Dinamika 103 Konsultasi Perbincangan Program Unggulan Ragam Musik Sinema 103 Solo Lifestyle Lintas Kota PILKADES BOYOLALI: E-Voting di Desa Kebon Bimo Berjalan Lancar



Boyolali (Soloraya Online) – Kendati diguyur hujan seharian, sebanyak 1.244 pemilih berbondong-bondong mengikuti pelaksanaan Pilkades pertama dengan sistem e-voting yang digelar di Desa Kebon Gulo, Musuk, Selasa (5/2/2013).
Pesta demokrasi tersebut dimenangkan Warsono, incumbent kades setempat. Dia mampu meraih 991 suara. Dua suara memilih kotak kosong. Kegiatan tersebut juga mendapat respon langsung Bupati Boyolali, Seno Samodro dan jajaran Muspida.
Salah satu warga, Nuryanti mengaku tidak kesulitan menggunakan hak pilih. Justru sistem e- voting dinilai lebih praktis. Hanya memang yang berusia lanjut membutuhkan bimbingan dari petugas yang disiapkan di lokasi pemungutan suara.
“Sebenarnya sudah pernah ada sosialisasi, namun karena usia lanjut ya banyak yang bingung. Beruntung ada petugas yang mengarahkan,” katanya.
Kabag Pemerintahan Desa, Susilo Hartono menyambut gembira karena pilkades dengan sistem e-voting di Desa Kebon Gulo, Kecamatan Musuk berjalan lancar. Namun demikian diakui sempat ada kendala karena pemilih salah memencet tombol di bilik suara.
“Seharusnya yang dipencet adalah gambar calon di layar komputer. Namun karena tidak paham, justru yang dipencet adalah tombol power sehingga komputer mati,” katanya.
Kendala lain dialami para pemilih yang buta huruf. Sebab, mereka tidak bisa membaca perintah ataupun kata- kata pilihan yang tersaji di layar komputer. Namun, sebagai antisipasi, panitia sudah menyiapkan petugas untuk membimbing pemilih.
“Mereka dijamin bersikap netral,” katanya.
Totok Eko YP, Camat Musuk mengakui belum 100 persen warga lancar saat e-voting. Kegagapan menurut dia dimaklumi mengingat e-voting ini merupakan perdana secara nasional, khususnya untuk Pilkades.
“Kalau 100 persen tidak gagap jelas tidak mungkin, tetapi secara umum lancar karena didukung petugas, baik dari desa, tim kabupaten, serta didampingi dari BPPT (Badan Penelitian dan Penerapan Teknologi),” jelas dia.
Faisol Baabdullah, Chief Engineer Program e-Pemilu Pusat Teknologi Informasi BPPT menjelaskan, ­e-voting ini memiliki akurasi lebih tinggi karena mampu mengeliminir kertas suara rusak. Meski demikian menurut dia perlu meyakinkan publik bahwa hasil yang dihitung sesuai dengan jumlah suara yang masuk.
Terkait ini, pengembangan perangkat e-voting harus memperhatikan faktor pengamanan di setiap tahapan, termasuk kemungkinan gangguan peretas (hacker). Terkait ini, pihaknya menegaskan bahwa jaringan yang digunakan merupakan offline dan bukan online, sehingga tidak dapat diretas.  (yulianto)
Sumber  : Solo Raya

INTERNET SATELIT





Selama ini kita hanya melihat TV dari berbagai macam Stasiun TV swasta maupun TVRI. Juga TV luar negeri melalui melalui parabola yang menerima siaran TV luar negeri melalui Satelit. Teknologi ini memang hanya dapat menerima saja (downstream) karena DVB yang berformat digital dapat dilalui paket data internet yang berformat TCP/IP. Untuk upstream internetnya harus disediakan oleh ISP lokal baik melalui media wireless ataupun cable. Referensi untuk teknologi ini dapat diakses melalui: " DigitalVideo Broadcasting is harmonized digital TV that covers all media (satellite,cable and terrestrial).
 It supports Internet services at speed up to 6 Mbps and can be used on mobile devices http://www.3gnewsroom.com/ Peralatan yang dibutuhkan Untuk terselenggaranya Internet melalui teknologi ini, perangkat yang dibutuhkan adalah: 

1.   Antena Parabola TV Merupakan antenna parabola TV yang biasa kita lihat sehari hari pada rumah-rumah penduduk yang menggunakan parabola TV untuk melihat TV luar negeri dari satelit.
2.      DVB Card Merupakan card slot PCI yang dapat dipasang pada komputer pada slot PCI yang tersedia.
3.      LNB LNB biasanya terpasang pada ujung antenna parabola dan hal ini merupakan yang terpenting.

Merk Norsat merupakan standard industri dalam teknologi DVB ini. Norsat 8215 Digital, 15 Kelvin.Norsat products are engineered to be DVB-compliant. Silakan Anda lihat pada alamat www.norsat.com/industry/glossary.html Dari keterangan di atas akan dapat dikembangkan menjadi sebuah topologi internet yang lebih lengkap sebagai berikut: Dari gambar di atas menunjukkan bahwa akses internet downstream didapat melalui satelit dan DVB Router PC. Komputer yang dianjurkan hanyalah Pentium 2 dengan RAM minimal 128 MB. Anda juga bisa meng-install linux dan driver DVB-nya. Upstream akan di sediakan oleh ISP lokal, baik melalui teknologi wireless ataupun cable.Hal ini akan me nyebabkan efektifitas biaya karena pada umumnya kebutuhan downstream lebih besar daripada upstream.

Upstream digunakan hanya untuk request http, ftp, dan smtp email. Sedangkan downstream dibutuhkan oleh akses browsing, gambar, video dan lain sebagainya. Biasanya kebutuhan upstream berbanding downstream adalah 1:4. Artinya jika downstream 1 Mbps maka upstream dibutuhkan hanya sekitar 256 Kbps. Hal hal yang perlu diperhatikan Agar sistem ini dapat berjalan dengan baik maka hal yang perlu diperhatikan adalah pembukaan open filter IP pad a upstream provider. Artinya ISP lokal yang melayani upstream harus memperbolehkan IP (Internet Protocol) dari akses downstream melewati jaringan mereka (router mereka) . Sebagai contoh IP dari Hawaii Pasific Teleport http://www.hawaiiteleport.com/ 216.236.100.0/24 harus di open filter di router ISP lokal yang melayani upst ream sehingga sistem ini dapat berjalan dengan sebagaimana mestinya.









Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Go Blogger Indonesia

Go Blogger Indonesia
Go Blogger Indonesia

Popular Posts

 

http://www.jhoeydhyn.blogspot.com | |