Narkoba dan Bahaya Pemakaiannya di Kalangan Remaja



Apa yang disebut NARKOBA?
http://jhoeydhyn.blogspot.com/
Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997). Yang termasuk jenis Narkotika adalah :
• Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
• Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). Zat yang termasuk psikotropika antara lain:
• Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandarax, Amfetamine, Fensiklidin, Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD (Lycergic Alis Diethylamide), dsb.
Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sistim syaraf pusat, seperti:
• Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut) berupa zat organik (karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh minuman yang beralkohol atau obat anaestetik jika aromanya dihisap. Contoh: lem/perekat, aceton, ether, dsb.
Dampak dari obat-obatan seperti tersebut di atas sangat beragam dan bergantung pada beberapa faktor, yaitu usia, jenis zat yang digunakan, cara menggunakan, dan lama penggunaan. Dampak obat-obatan beragam karena zat yang terkandung di dalam setiap obat/narkoba juga berbeda, dan masing-masing zat tersebut memiliki efek dan dampaknya masing-masing terhadap bagian/organ tubuh serta susunan syaraf kita. 
Adiksi terhadap narkoba berdampak tidak hanya pada aspek fisik dan mental seseorang, tetapi juga pada keadaan emosional dan spiritual orang itu.

Jenis Narkoba menurut efeknya
Dari efeknya, narkoba bisa dibedakan menjadi tiga:
1. Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang, bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan kematian. Jenis narkoba depresan antara lain opioda, dan berbagai turunannya seperti morphin dan heroin. Contoh yang populer sekarang adalah Putaw.
2. Stimulan, merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan serta kesadaran. Jenis stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yang sekarang sering dipakai adalah Shabu-shabu dan Ekstasi.
3. Halusinogen, efek utamanya adalah mengubah daya persepsi atau mengakibatkan halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman seperti mescaline dari kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu ada jugayang diramu di laboratorium seperti LSD. Yang paling banyak dipakai adalah marijuana atau ganja.
Penyalahgunaan Narkoba
Kebanyakan zat dalam narkoba sebenarnya digunakan untuk pengobatan dan penefitian. Tetapi karena berbagai alasan - mulai dari keinginan untuk coba-coba, ikut trend/gaya, lambang status sosial, ingin melupakan persoalan, dll. - maka narkoba kemudian disalahgunakan. Penggunaan terus menerus dan berianjut akan menyebabkan ketergantungan atau dependensi, disebut juga kecanduan.
Tingkatan penyalahgunaan biasanya sebagai berikut:
  1. coba-coba
  2. senang-senang
  3. menggunakan pada saat atau keadaan tertentu
  4. penyalahgunaan
  5. ketergantungan


Dampak penyalahgunaan Narkoba
Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal.
Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.
Dampak Fisik:
1. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi
2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah
3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim
4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru
5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur
6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual
7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)
8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya
9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian 
 Dampak Psikis:
1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah
2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri
Dampak Sosial:
1. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
2. Merepotkan dan menjadi beban keluarga
3. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram
Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll.
Bahaya bagi Remaja
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya.
Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja.
Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.


Apa yang masih bisa dilakukan?
Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba. Ada tiga tingkat intervensi, yaitu
1. Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan, penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga.
2. Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake)antara 1 - 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1 - 3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.
3. Tertier, yaitu upaya untuk merehabilitasi merekayang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3-12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif, dll.

Bagaimanakah Pendapat Anda Tentang Pendidikan di indonesia


  1. Bagaimanakah pendapat Anda tentang pendidikan di Indonesia, apakah telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan/diharapkan ?
Jelaskan visi, misi, dan Undang-undang pendidikan , tujuan sekolah dan contohnya!
  1. Bagaimanakah sejarah pendidikan di Indonesia, apakah pendidikan sesuai dengan karakter dan budaya Indonesia? Jelaskan!
  2. Bagaimanakah pengaruh timbale balik antara sekolah, keluarga, dan masyarakat dalam pendidikan? Jelaskan dan beri contoh ( khususnya tujuan pendidikan )!
a. Bagaimana peranan keluarga dan masyarakat dalam dunia pendidikan, beri contoh!
  1. Bagaimana pendapat Anda tentang system pendidikan di Indonesia, apakah menghasilkan keluaran manusia atau individu yang sesuai dengan tujuan pendidikan? Jelaskan dan beri contoh!
  2. Bagaimana hubungan tentang unsure-unsur pendidikan ? Jelaskan dan beri contoh!
  1. Pendapat saya tentang pendidikan di Indonesia, belum tercapai sesuai tujuan yang diharapkan dan diprogramkan pemerintah, dikarenakan sistem pendidikan kita sering berubah-ubah. Suatu sistem dapat dikatakan berhasil apabila sudah tuntas. Tapi kenyataan yang terjadi, setiap kali terjadi pergantian presiden dan menteri, maka berubah pula kebijakan tentang pendidikan.
    1. Visi pendidikan nasional
Terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berahlak, berkeahlian, berdayasaing, maju sejahtera dalam Negara kesatuan Republik Indonesia, yang didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman, bertaqwa, berahlak mulia, cinta tanah air, berdasarkan hukum dan lingkungan, menguasai ilmu dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi serta disiplin.
    1. Misi pendidikan nasional
1) Mewujudkan sistem dan iklim pendidikan nasional yang demokratis dan berkualitas, guna mewujudkan bangsa yang berahlak mulia , kreatif dan inovatif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, disiplin, bertanggung jawab, terampil serta menguasai ilmu dan teknologi.
2) Mewujudkan kehidupan sosial budaya yang berkepribadian, dinamis, kreatif, dan berdaya tahan terhadap pengaruh globalisasi.
3) Meningkatkan pengamalan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari, untuk mewujudkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan, dan mantapnya persaudaraan antar umat beragama yang berahlak mulia, toleran, rukun, dan damai.
4) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang produktif, mandiri, maju, berdaya saing, berwawasan lingkungan, dan berkelanjutan dalam rangka memberdayakan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi nasional, terutama pengusaha kecil, menengah, dan koperasi.
    1. Undang-undang pendidikan nasional
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokratif dan bertanggung jawab.
    1. Tujuan sekolah
Sebagai sarana dan tempat mendapatkan pengajaran dan pendidikan yang akan membuat kita mengenal, tahu, dan bisa melakukan hal-hal yang baru dengan cara yang cerdas dan efisien.
Contoh ;
* Penanaman seribu pohon
Dalam pengenalan tersebut, siswa akan tahu manfaat penanaman pohon ( untuk penghijauan yang menghasilkan oksigen ), sehingga selain menanam, siswa akan berfikir untuk memelihara dan merawat pohon tersebut.
  1. Dahulu sekolah pendidikan dasar telah diperkenalkan oleh Belanda di Indonesia. Sekolah yang tadinya hanya untuk kalangan keturunan Belanda, namun ahirnya dibuka untuk kaum bumiputra ( SR ). Perjalanan sejarah pendidikan Indonesia sudah berubah-ubah sejak jaman colonial sampai sekarang. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan bukan sekedar bergantung pada teori dan ilmu pendidikan itu saja, tetapi juga ilmu sosial budaya serta politik yang berkembang ikut berperan. Bahkan pendidikan di Indonesia sekarang ini belum sesuai dengan karakter dan budaya di Indonesia. Negara kita banyak yang meniru sistem pendidikan dari luar negeri yamg sudah berhasil sistem pendidikannya. Hal ini akan berhasil apabila semua komponen serta sarana dan prasarana yang ada sudah seperti negara di mana sistem tersebut diadopsi. Jangan memaksakan suatu sistem, sementara komponen, sarana dan prasarana belum diperbarui.
  1. Sekolah, keluarga, dan masyarakat sangat berperan penting dalam pendidikan. Pendidikan tidak hanya didapat dari sekolah, atau hanya dari keluarga ataupun dari masyarakat saja. Ketiga komponen tersebut saling menunjang dan terkait.
Contoh ;
Di sekolah peserta didik diajarkan sopan santun, tetapi di rumah orang tuanya sering bertengkar sehingga anak sering mendengar kata-kata kasar, dan juga hidup di lingkungan masyarakat yang kurang peduli, maka hasil dari pengetrapan sopan santun menjadi tidak optimal.
* Peranan keluarga dan masyarakat dalam pendidikan
1. Keluarga
a. Pendorong motivasi bagi anak sehingga anak dapat berkembang dengan baik.
b. Memiliki pribadi yang karismatik serta berahlak mulia.
2. Masyarakat
Masyarakat harus memberikan kehidupan yang damai di lingkungannya, sehingga peserta didik dapat melakukan hal-hal yang penting dan benar untuk menggali potensi dan ketrampilan.
Contoh ;
a. Keluarga
Ø Saling mengasihi, menghormati dalam keluarga
Ø Mengajarkan dan menanamkan contoh tata karma kepada semua.
Ø Memberikan fasilitas belajar di rumah.
    1. Masyarakat
Ø Masyarakat mengadakan kegiatan kerja bakti yang akan menciptakan kerukunan.
Ø Mengadakan usaha kecil-kecilan di mana siswa dapat belajar dan membantu orang tua mencari uang, dan mengerti cara memanfaatkan uang dengan tepat.
  1. Pendidikan di Indonesia dengan sistem yang berubah-ubah, belum bisa menghasilkan output ( keluaran ) yang sesuai dengan tujuan pendidikan.
Sebagai contoh ;
Siswa bersekolah di sekolah tertentu semata-mata hanya untuk mendapatkan nilai 9 di raport. Kemudian di ahir sekolah menjadi pengangguran. Atau tidak ada bedanya mendapatkan nilai 5 di raport, namun ahirnya menjadi orang yang sukses.
Oleh karena itu, kita menginginkan pemerintah lebih serius dan cerdas dalam memilih jenis sistem pendidikan. Sehingga sekolah melaksanakan tujuannya dengan benar, dan dapat menghasilkan individu yang mampu melakukan hal-hal yang baru.
  1. Unsur-unsur pendidikan
1) Peserta didik
2) Pendidik
3) Interaksi edukatif
4) Tujuan pendidikan
5) Materi pendidikan
6) Alat dan metode
7) Lingkungan pendidikan
Dari ketujuh unsur tersebut harus ada dalam pendidikan. Interaksi edukatif terjadi apabila ada peserta didik dan pendidik. Peserta didik adalah subyek didik, dan pendidik adalah orang yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Pendidikan dilaksanakan untuk memperoleh tujuan apa yang ingin dicapai. Untuk mencapainya kita harus mempersiapkan materi apa yang ingin diajarkan, serta metode dan alat apa yang akan dipergunakan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang sesuai dengan lingkungan keluaraga, sekolah, dan masyarakat.
Contoh ;
§ Materi pendidikan ; kerukunan
§ Alat dan metode ;
1. Gambar kegiatan kerja bakti
2. Metode tanya jawab / demonstrasi
§ Tujuan pendidikan ; Mengetahui manfaat kerukunan
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Go Blogger Indonesia

Go Blogger Indonesia
Go Blogger Indonesia

Popular Posts

 

http://www.jhoeydhyn.blogspot.com | |