Cara Membuat Antena Parabola Sendiri




Antena parabola bisa dirakit sendiri, dengan bahan utamanya kayu atau logam, terserah pada Anda, tergantung biaya yang ada. Biayanya murah, dan hasilnya hebat. Lumayan untuk menangkap siaran luar negeri, dan stasiun televisi asing, sesuai selera. Mulai dari pagi hingga pagi berikutnya. Layaknya radio biasa, semua channel televisi Anda bekerja secara cepat. Rangkaian antena parabola ini memiliki diameter 3.5 meter.

Anda bisa menangkap siaran televisi Malaysia dan Singapura, dengan cara melacaknya, serta harus tepat betul. Pertama, kita coba ke Satelit Palapa, lalu arahkan, dan cari posisi satelit lainnya. Ini percobaan yang kedua. Bila garis tengah antena 1.4 meter, bisa menangkap siaran televisi Malaysia, RTM 1, dan TVRI Pusat Jakarta. Dengan diameter yang lebih besar lagi, maka daya tangkapnya pun akan lebih luas hingga bisa menangkap siaran TV dunia lainnya, selain RTM 1 Malaysia.

Perakitan antena ini sangat irit biayanya bila kita gunakan kayu sebagai rangkanya. Tentu saja, ada untung ruginya memakai kayu. Ruginya akan mudah rusak karena pengaruh cuaca. Dan lagi, kurang gagah apabila dibandingkan dengan bahan logam buatan pabrik. Walau kurang gagah, kalau membuatnya rapi, bisa nampak gagah, seperti produksi keluaran pabrik. Bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan antena parabola ini adalah:



- 13 lembah papan atau aluminium
- Dua lembar plat besi
- Sisa potongan papan atau aluminium dipakai untuk penyangganya
- Beberapa baut dan sekrup seperlunya, serta beberapa biji paku
- Sediakan baut sebanyak 65 butir
- Siapkan kawat kasa seperlunya, kawatnya dari aluminium


Dengan material seperti di atas, sudah cukup memuaskan menangkap siaran televisi tetangga, seperti yang disebutkan di muka. Ukuran-ukuran teknik, selain yang sudah dijelaskan, perlu Anda perhatikan pula bahwa antena ukuran 8 kaki mampu menangkap siaran televisi Malaysia dan Thailand, serta Singapura. Ukuran 12 kaki bisa menangkap siaran televisi Republik Rakyat Cina.

24 kaki mampu menerima siaran televisi dari seluruh dunia, melalui satelit Telstar milik Amerika Serikat, yang khusus untuk siaran komersial. Bahan untuk membuat antena parabola bisa memakai bahan platina atau emas, fiber glass, kayu, logam, aluminium. Walaupun demikian, fungsinya tetap sama, yaitu menangkap siaran televisi langsung dari satelit.


Untuk memiliki kemampuan menerima siaran dari satelit, perlu memakai antena parabola, karena jenis antena parabola ini memiliki daya kekuatan sebesar, penguatannya tinggi, sekitar 100.000 kali = gain 50 dB. Selain itu, dapat dipakai jenis antena lain, yaitu : Antena Pemantul Parabolik. Antena pemantul silinder, atau jenis antena torus parabolik, yaitu antena pemantul berbentuk silinder. Di Amerika Serikat, banyak dipergunakan orang dengan bahan kayu, bukan logam.


Sebab, orang Amerika Serikat memandang pembuatan antena parabola dari bahan logam mahal harganya. Lebih murah dari bahan kayu. Untuk mudahnya, Anda kami persilakan melihat pada gambar 1. Keterangan gambar 1:


1. Dudukan antenna
2. Pipa penahan dudukan LNA
3. Baut
4. Baut untuk penahan 2 plat
5. Plat bundar bagian atas
6. Plat bundar bagian bawah 7. Baut
8. Kawat kasa
9. Baut
10. Jari-jari
11. Sekrup


Dengan memperhatikan rangkaian dasar, Anda sudah mahir membuatnya sendiri, sebab gambar yang dicantumkan ini mudah sekali dimengerti dan dipahami. 


Data Pendukung

Antena parabola dengan garis tengah lain bisa dibuat juga, yaitu 1.8 meter dan 2.8 meter, atau 3.8 meter atau 4.8 meter, juga bisa 9 meter, atau lebih. Sebab, semakin besar garis tengahnya, akan semakin peka daya penangkapannya, terutama penerimaan gambar, bisa bekerja pada semua channel yang ada. Semakin besar garis tengah antena memberikan pengaruh pada daya kekuatan penerimaannya, sebab daya gain dalam perhitungan dB lebih kuat.


Memang, lebih sulit untuk memberikan data mana yang baik. Antara ukuran antena yang satu dengan yang lainnya. Pada prinsipnya, antena satu dengan yang lain jelas berbeda, dalam hal kualitas, di mana kualitas prima mampu memberi gain tinggi, biayanya cukup mahal. Dan sekaligus, memang sulit untuk menerangkan datanya dengan jelas, mana yang lebih baik, mana yang tidak. Yang dapat kita lakukan adalah dengan melihat datanya saja, dan melakukan uji coba pemeriksaan di segi perbandingannya. Untuk memperoleh hasil yang baik, sudah barang tentu percobaan berulang kali. 



Pada gambar 2 diperlihatkan posisi LNA. Alat itu harus dipasang dengan perhitungan yang tepat. Perhatikan jarak fokus, di mana jarak LNA diharuskan100% tepat, kalau tidak tepat, jangan berharap bisa memperoleh sinyal satelit sesuai kehendak kita. Oleh karena itu, perlu dilakukan perhitungan yang tepat. Apabila antena yang kita buat dengan diameter lebih besar, maka diperlukan adanya perhitungan yang memakai rumus :


D = Diameter atau garis tengah
d = Kedalaman lekuk antenanya
f = Titik fokus atau jarak fokusnya


Apabila kita membuat antena parabola dengan ukuran 8 kaki, ini sama dengan 224 centimeter diameternya. Maka, rumus patokan tersebut bisa dipakai. Lihat contoh untuk antena parabola ukuran 8 kaki: d = 33 cm, f = 97 cm. Angka tersebut bila hendak dibuat lain harus memperhatikan rumus yang ada. Sekarang, kita perhatikan dengan cermat kode huruf dimaksud uraian di atas dan contohnya.







Visit To

 

DEPAN Berita » Karir Dinamika 103 Konsultasi Perbincangan Program Unggulan Ragam Musik Sinema 103 Solo Lifestyle Lintas Kota PILKADES BOYOLALI: E-Voting di Desa Kebon Bimo Berjalan Lancar



Boyolali (Soloraya Online) – Kendati diguyur hujan seharian, sebanyak 1.244 pemilih berbondong-bondong mengikuti pelaksanaan Pilkades pertama dengan sistem e-voting yang digelar di Desa Kebon Gulo, Musuk, Selasa (5/2/2013).
Pesta demokrasi tersebut dimenangkan Warsono, incumbent kades setempat. Dia mampu meraih 991 suara. Dua suara memilih kotak kosong. Kegiatan tersebut juga mendapat respon langsung Bupati Boyolali, Seno Samodro dan jajaran Muspida.
Salah satu warga, Nuryanti mengaku tidak kesulitan menggunakan hak pilih. Justru sistem e- voting dinilai lebih praktis. Hanya memang yang berusia lanjut membutuhkan bimbingan dari petugas yang disiapkan di lokasi pemungutan suara.
“Sebenarnya sudah pernah ada sosialisasi, namun karena usia lanjut ya banyak yang bingung. Beruntung ada petugas yang mengarahkan,” katanya.
Kabag Pemerintahan Desa, Susilo Hartono menyambut gembira karena pilkades dengan sistem e-voting di Desa Kebon Gulo, Kecamatan Musuk berjalan lancar. Namun demikian diakui sempat ada kendala karena pemilih salah memencet tombol di bilik suara.
“Seharusnya yang dipencet adalah gambar calon di layar komputer. Namun karena tidak paham, justru yang dipencet adalah tombol power sehingga komputer mati,” katanya.
Kendala lain dialami para pemilih yang buta huruf. Sebab, mereka tidak bisa membaca perintah ataupun kata- kata pilihan yang tersaji di layar komputer. Namun, sebagai antisipasi, panitia sudah menyiapkan petugas untuk membimbing pemilih.
“Mereka dijamin bersikap netral,” katanya.
Totok Eko YP, Camat Musuk mengakui belum 100 persen warga lancar saat e-voting. Kegagapan menurut dia dimaklumi mengingat e-voting ini merupakan perdana secara nasional, khususnya untuk Pilkades.
“Kalau 100 persen tidak gagap jelas tidak mungkin, tetapi secara umum lancar karena didukung petugas, baik dari desa, tim kabupaten, serta didampingi dari BPPT (Badan Penelitian dan Penerapan Teknologi),” jelas dia.
Faisol Baabdullah, Chief Engineer Program e-Pemilu Pusat Teknologi Informasi BPPT menjelaskan, ­e-voting ini memiliki akurasi lebih tinggi karena mampu mengeliminir kertas suara rusak. Meski demikian menurut dia perlu meyakinkan publik bahwa hasil yang dihitung sesuai dengan jumlah suara yang masuk.
Terkait ini, pengembangan perangkat e-voting harus memperhatikan faktor pengamanan di setiap tahapan, termasuk kemungkinan gangguan peretas (hacker). Terkait ini, pihaknya menegaskan bahwa jaringan yang digunakan merupakan offline dan bukan online, sehingga tidak dapat diretas.  (yulianto)
Sumber  : Solo Raya
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Go Blogger Indonesia

Go Blogger Indonesia
Go Blogger Indonesia

Popular Posts

 

http://www.jhoeydhyn.blogspot.com | |